- Analisis Bitcoin memperkirakan harga aset kripto ini akan melanjutkan lonjakan setelah performa yang agak lesu. Benchmark Mark Palmer, seorang analisis fintech memprediksikan Bitcoin akan naik menjadi $150,000 pada akhir tahun 2025
Biasanya kenaikan Bitcoin tidak hanya berpengaruh terhadap altcoin lain, tetapi juga saham yang memiliki eksposur besar terhadap koin ini seperti MicroStrategy (MSTR). MicroStrategy adalah perusahaan perangkat lunak intelijen yang menjadi institusi terbesar pemegang Bitcoin.
Mengapa Harga Bitcoin Penting bagi MicroStrategy?
Dengan analisis Bitcoin yang masih memiliki potensi untuk tumbuh signifikan dalam jangka panjang, MicroStrategy optimis akan kinerja positif di masa depan. Sejak tahun 2020, MicroStrategy menggunakan strategi akuisisi Bitcoin sebagai aset utama mereka.
Hingga awal tahun 2024, MicroStrategy memegang setidaknya 190.000 BTC dengan nilai USD 10 Miliar atau setara Rp 140 Triliun. Jumlah Bitcoin tersebut merupakan 80% dari total aset yang dimiliki MicroStrategy.
Perusahaan yang didirikan Michael Saylor ini menjadi pemegang Bitcoin terbesar di dunia. Oleh sebab itu, fluktuasi nilai dari Bitcoin menjadi sangat penting bagi perusahaan. Harga saham MSTR juga sangat dipengaruhi oleh BTC karena keduanya berjalan seirama.
Baca Juga: Kenapa Harga Bitcoin Bisa Sampai Miliaran Rupiah? Mari Bedah Alasannya
Saat BTC anjlok, MSTR ikut terseret dan begitu juga sebaliknya. Perusahaan yang terdaftar di bursa Amerika ini pernah menyentuh level tertinggi yaitu USD 800 per Februari 2024. Kenaikan saham MSTR tersebut menimbulkan isu adanya kemungkinan perusahaan masuk daftar S&P 500, indeks saham paling prestisius.
Kepemilikan Bitcoin oleh MicroStrategy
Sebagian besar aset MicroStrategy disimpan ke Bitcoin dan jumlah kepemilikan aset kripto ini juga menjadi yang terbesar di kalangan investor institusional. Fluktuasi yang cukup besar pada Bitcoin dapat berdampak pada saham perusahaan.
Seperti saat Bitcoin turun di level USD 43.000 (Rp 603 Juta) pada 2 Februari 2024, saham MSTR ikut anjlok ke level USD 500 (Rp 7 Juta). Ketika terjadi tren positif seperti pada 10 Februari 2024, BTC mencapai USD 53.000 (Rp 742 Juta) juga diikuti oleh kenaikan MSTR ke level USD 800 (Rp 11,2 Juta).
Meskipun naik turun, namun untuk jangka panjangnya Bitcoin masih memiliki potensi tumbuh secara signifikan. Bahkan berkat strategi agresif yang dilakukan MicroStrategy dalam membeli Bitcoin membawa perusahaan ini pada keuntungan besar.
Saham perusahaan ini telah terapresiasi 1,206% sejak memutuskan untuk mengalihkan aset utama mereka ke Bitcoin. Pertumbuhan saham MSTR disebut-sebut jauh mengungguli BTC dan saham lain untuk kurun waktu tersebut.
Prediksi Analisis: Potensi Kenaikan Harga Saham MicroStrategy
Saham MicroStrategy (MSTR) berpotensi mendapatkan keuntungan 30% jika Bitcoin (BTC) mencapai USD 150.000 pada akhir tahun 2025. Prediksi saham MicroStrategy tersebut ditetapkan apabila perusahaan mempertahankan pembelian BTC yang agresif dan berkelanjutan seperti yang dimulai oleh Michael Saylor.
Ada potensi kenaikan saham MicroStrategy ke level USD 2.150 per saham. Per 2 Agustus 2024, saham MSTR diperdagangkan pada level USD 1.450. MicroStrategy tampaknya masih akan terus mengadopsi konsep akumulasi Bitcoin secara masif dengan obligasi atau surat utang berbunga rendah sebagai sumber aliran dananya.
Diperkirakan aliran dana yang masuk di institusional Bitcoin ini bisa mencapai USD 10 Miliar hingga akhir tahun 2024 dan tambahan dana USD 60 Miliar pada tahun 2025. Perusahaan juga diperkirakan masih akan terus menambah Bitcoin hingga 1,5 tahun ke depan dan harga aset kripto ini akan naik USD 150.000.
MicroStrategy cukup cerdas sehingga bisa menunjukkan bahwa strategi akusisi Bitcoin mereka efektif dan memberikan hasil yang nyata. Termasuk penggunaan leverage yang pintar yang dapat mendukung kinerja perusahaan yang lebih baik dalam jangka panjang.