- 5 Pertanyaan dan jawaban lengkap tentang puasa Syawal menjelaskan keraguan yang sering muncul.
Memberikan kesimpulan yang mudah dipahami dari para ulama tentang puasa Syawal dan hal berkaitan lainnya.
Diantaranya bolehkan menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat qadha puasa Ramadhan.
Ataupun mana yang harus didahulukan, puasa Syawal atau membayar hutang qadha puasa Ramadhan.
Puasa Syawal hukumnya sunah dilaksanakan berdasarkan dalil hadis sahih dari Rasulullah SAW:مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim No 1164)
Dalam pelaksanaannya muncul berbagai pertanyaan terkait cara menunaikan puasa Syawal maupun niatnya.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Tulisan Arab, Latin dan Artinya yang Memiliki Pahala Puasa Setahun Penuh
Berikut 5 pertanyaan dan jawaban tentang pelaksanaan puasa Syawal yang sering dipertanyakan:
1. Bolehkah melaksanakan puasa Syawal tapi memiliki hutang puasa Ramadhan?
Terdapat perbedaan pendapat para ulama terkait boleh tidaknya menunaikan puasa Syawal dan qadha puasa.
Pendapat yang kuat bila memiliki hutang puasa Ramadhan maka hendaklah membayar qadha puasa terlebih dahulu.
Setelah selesai membayar hutang puasa Ramadhan sesuai hari yang ditinggalkan lalu dilanjutkan dengan puasa Syawal.
Maka sebagian ulama berpendapat hendaklah menyempurnakan bilangan puasa Ramadhannnya 30 hari terlebih dahulu.
Setelah itu lanjutkan menunaikan puasa Syawal selama 6 hari dimulai kapan saja di bulan Syawal.