- Menggunakan metode rukyatul hilal maka perbedaan 9 Dzulhijjah di Indonesia dan Mekkah mungkin terjadi.
Keraguan apakah sah puasa Arafah sedangkan di Mekkah telah memasuki hari raya Idul Adha dijawab Buya Yahya.
Karena menunaikan puasa di 2 hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha hukumnya haram dan tidak sah puasanya.
Buya Yahya menjelaskan adanya perbedaan penentuan awal Ramadhan maka begitulah ada perbedaan 1 Dzulhijjah.
Di setiap negara ada perbedaan tanggal 1 Ramadhan, 1 Syawal, 1 Dzulhijjah begitupun tanggal 9 Dzulhijjah.
Tidak ada perbedaan masalah hari raya Idul Adha sebagaimana sering terjadi perbedaan hari raya Idul Fitri.
Baca Juga: Patungan Kurban di Sekolah tidak Memenuhi Syarat Sah Pahala Kurban, Buya Yahya Paparkan Kaidahnya
Semua ini terjadi karena adanya perbedaan matla' (ikhtilaful mathali') dan waktu antara Mekkah Indonesia.
"Masalah hari raya Idul Adha, itu nggak beda dengan masalah hari raya Idul Fitri" jelas Buya Yahya pada kajian di Channel Youtube Al-Bahjah TV.
"Artinya di sini ada perbedaan para ulama tentang penetapan tanggal 1 Syawal dan juga tanggal 1 Dzulhijjah" lanjutnya pada tayangan 27 Juni 2023.
"Sehingga karena anda orang Indonesia dalam mazhab Imam Syafi'i, puasa Arafah tanggal 9 yang anda ketahui" papar pendakwah asal Blitar.
"Namanya karena itu perbedaan matla', berbeda beda tempat, berbeda beda waktu sesuai pakarnya" tegasnya kembali.
Berdasarkan mazhab Syafi'i, Buya Yahya menjelaskan bila tanggal 1 Dzulhijjah berbeda maka tanggal 9 Dzulhijjah juga berbeda.
Maka tidak mengapa melaksanakan puasa Arafah 9 Dzulhijjah meskipun di Mekkah telah memasuki hari raya Idul Adha.