- Masih banyak yang mempertanyakan tentang berapa hari puasa sunnah Rajab 2023 yang benar.
Apakah seperti yang sudah diketahui secara umum yaitu pada tanggal 1-3 Rajab. Ataukah hanya Senin dan Kamis. Atau mungkin melaksanakan sunnah puasa Rajab selama satu bulan penuh?
Mengambil penjelasan dari laman NU online. Urbanjabar merangkum tentang berapa hari puasa sunnah Rajab 2023 berdasar pada hadits Nabi.
Baca Juga: Contoh Khutbah Jumat Penuh Nasihat: Bulan Rajab, Momentum Membenahi Shalat
Salah satu hadits tersebut diambil riwayat Abu Dawud sebagai berikut:
“Dari Mujibah Al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Setelah satu tahun, ia menemui Nabi kembali tapi dengan kondisi tubuh yang sudah berubah menjadi lemah dan kurus. Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘Siapakah engkau?’
Ia menjawab, ‘Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.’ Nabi menjawab, ‘Apa yang membuat fisikmu lemah dan kurus?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.’ Nabi berkata, ‘Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.’
Al-Bahili berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa). Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dua hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’ Nabi menjawab, ‘Berpuasalah tiga hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’
Nabi menjawab, 'Berpuasalah di bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.’ Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya'." (HR Abu Dawud).
Nabi mengulangi kalimat terakhir hingga tiga kali untuk menegaskan tentang puasa yang akan dijalankan oleh Al-Bahili.
Baca Juga: Contoh Ceramah Singkat Tentang Bulan Rajab, Jangan Melakukan Pelanggaran Di Bulan Ini!
Berdasar hadits di atas, khususnya pada bagian akhir, Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim menjelaskan maksud perkataan Nabi Muhammad SAW bahwa:
"Berpuasalah dari bulan-bulan mulia, apa yang engkau kehendaki. Nabi berisyarat dengan ketiga jarinya untuk menunjukkan bahwa Al-Bahili hendaknya berpuasa tidak melebihi tiga hari berturut-turut.