vissaventure.com

Aktivis Lingkungan Greta Thunberg Ditahan Polisi Saat Mengikuti Demonstrasi Pro-Palestina - News

Greta Thunberg ditahan oleh polisi saat demonstrasi pro-palestina (Dinda Puriawan)

-  Baru-baru ini, Greta Thunberg, seorang aktivis lingkungan asal Swedia yang sangat terkenal dan aktif dalam menyuarakan perubahan iklim global ditahan oleh polisi saat mengambil bagian dalam aksi demonstrasi tanpa kekerasan pro-Palestina pada Sabtu (11/05/24).

Sebelumnya, Greta seringkali memperlihatkan dukungannya terhadap Palestina melalui beberapa demonstrasi iklim.

Pada 2023, ia pernah diinterupsi saat membawakan pidato dan menyuarakan dukungannya untuk Gaza saat melakukan demonstrasi iklim di Belanda.

Greta ditahan polisi saat melakukan demonstrasi untuk mengecam kontes musik Eurovision di Malmo, Swedia pada Sabtu.

Baca Juga: Hubungan Ira Nandha dan Elmer Kembali Stabil Setelah Skandal

Hal ini terjadi dikarenakan penyelenggara kontes tetap mengikutsertakan Israel dalam konser musik tersebut meskipun berbagai kecaman muncul dan beberapa peserta mengundurkan diri.


Dalam beberapa video yang tersebar di media sosial, Greta Thunberg tampak menggunakan keffiyeh di lehernya yang merupakan syal tradisional dan menjadi simbol perlawanan Palestina.

Bersama para demonstran pro-Palestina lainnya, Greta meneriakkan ‘This is a genocide!’ saat dikepung oleh polisi.

Bagi Greta, kompetisi ini dianggap bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari genosida yang terjadi terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga: Presiden Jokowi Hapus Kelas 1,2,3 BPJS Kesehatan

Melalui media sosialnya, Greta tampak memposting foto bersama dengan demonstran lainnya sambil memegang poster bertuliskan ‘welcome to genocide song contest’.

Dalam postingannya, ia juga mengatakan bahwa dunia tidak bisa tinggal diam dalam pembantaian dan semua orang harus menuntut untuk pembebasan Palestina.

“Setiap orang bisa menggunakan suara mereka dan berbicara menentang kejahatan dan pendudukan Israel,” ucapnya.

Lebih dari 10.000 orang berkumpul untuk memprotes partisipasi Israel dalam kontes musik Eurovision yang diadakan di Malmo, Swedia.

Baca Juga: Tingkat Kematian Akibat Stroke Masih Tinggi Di Indonesia, Berikut Cara Terhindar dari Stroke

Para demonstran terlihat berkumpul di alun-alun pusat kota sebelum berbaris menuju lokasi kontes musik tersebut.

Mereka terlihat mengibarkan bendera Palestina sambil memegang poster-poster bertuliskan ‘Hentikan Genosida’ dan ‘Boikot Israel’.

Pada hari itu, final kontes musik Eurovision tersebut akan berlangsung dan salah satu penyanyi Israel bernama Eden Golan berumur 20 tahun ikut berpartisipasi.

Dalam beberapa video yang beredar, beberapa orang mencemooh dan meneriakkan ‘Bebaskan Palestina’ saat Eden Golan mulai bernyanyi.

Namun, meskipun kecaman dan protes terhadap Israel terus berlangsung, penyelenggara Eurovision tetap menolak untuk mengeluarkan Israel dari acara dan menyebutkan bahwa kontes bernyanyi tersebut bukanlah acara politik berkaitan dengan serangan militer di Gaza.

Orang-orang menganggap hal ini adalah standar ganda ketika Uni Penyiaran Eropa tercatat pernah mengeluarkan Rusia dari Eurovision setelah negara tersebut melakukan invasi di Ukraina pada tahun 2022.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat