-Upaya keras Pemerintah Desa (Pemdes) Cibening, Kecamatan Setu dalam menangani masalah stunting menunjukkan hasil yang positif.
Kurun waktu setahun lebih, mampu menekan penurunan angka stunting yang signifikan, dari 20 anak kini hanya tersisa 3 anak.
Penjabat Kepala Desa (PJ Kades) Cibening, Abdul Rachmat mengatakan langkah awal penanganan stunting di Desa Cibening dimulai dari validasi data warga.
"Hasil rembuk stunting, kita mengecek ke lapangan, memvalidasi data,. alhamdulilah dari awal 20 sekarang tinggal 3,"kata dia kepada awak media.
Dalam waktu setahun, itu Pj Kades beserta jajaran memberikan perhatian khusus untuk penanganan stunting, sehingga terjadi pengurangan yang siginifikan.
"Jadi warga yang terkena stunting itu kita benar-benar perhatikan, mulai dari pemberian makan tambahan (PMT) hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT),"tuturnya.
Rachmat juga tak segan-segan untuk turun langsung meninjau pelaksanaan posyandu. Kesempatan itu dijadikan pemdes untuk memonitor dan memberikan edukasi kepada masyarakat soal penanganan stunting.
"Jadi kita turun bareng kader posyandu untuk memastikan anak mendapatkan layanan yang baik, serta memastikan anak mendapatkan vitamin,"kata dia.
Saat ini, Pemdes Cibening bersama kader posyandu tengah fokus mewujudkan zero stunting di wilayah Desa Cibening.
"Disetiap kegiatan posyandu, jajaran pemerintah desa selalu hadir, untuk memberikan support. Bahwa Pemdes Cibening serius untuk menekan dan mencegah angka stunting,"ujarnya.
Selain itu, Abdul juga menggandeng salah satu universitas untuk melakukan riset penangan gizi, hasilnya kini tengah mewacanakan pemberian PMT lokal.
PMT lokal ini, pemerintah desa bersama dengan stakeholder akan menyediakan pangan bergizi dengan bahan lokal seperti ikan gabus dan ati ayam yang mengandung kadar gizi tinggi.
"Kita ingin memastikan, PMT lokal ini tepat sasaran dan dikonsumsi oleh balita yang terindikasi stunting,"paparnya.***