- Dukungan publik yang lebih luas terhadap Gaza melalui kampanye 'All Eyes On Rafah' tidak diterima dengan baik oleh Israel.
Israel menggunakan media sosial untuk mengingatkan orang-orang akan serangan Hamas pada 7 Oktober, yang memicu perang yang sedang berlangsung di antara mereka.
Israel membagikan postingan di berbagai platform media sosial pada hari Kamis (30/5/2024).
Dalam postingannya, Israel menanyakan, “Where were Your Eyes on 7 October?” seraya menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan pernah melupakan tentang insiden tersebut.
Baca Juga: Merayakan Hari Lahir Pancasila: Kenali Sejarah Perumusan dan Maknanya
Apa yang dimaksud dengan tagar 'All Eyes on Rafah'?
Kampanye media sosial global, 'All Eyes on Rafah' (Semua Mata tertuju pada Rafah), mendapatkan perhatian besar dari seluruh warga dunia yang pro palestina.
Terbukti dengan banyaknya selebriti yang bergabung untuk mengekspresikan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan mengutuk serangan dahsyat terhadap pengungsi Palestina di kamp Rafah, yang menewaskan 45 orang pada hari Minggu 926/5/2024).
Kampanye ini telah memicu kecaman luas terhadap kekerasan tersebut, dan masyarakat menyuarakan dukungan mereka terhadap perlakuan tidak manusiawi terhadap warga Palestina, termasuk penggunaan kekuatan berlebihan oleh Israel dalam serangan darat di Gaza.
Banyak kritikus, termasuk Afrika Selatan, menuduh Israel melakukan tindakan genosida dan menyeretnya ke pengadilan tinggi PBB pada bulan Januari atas perang tersebut.
Berapa jumlah korban tewas di Gaza selama perang?
Operasi IDF yang sedang berlangsung melawan Hamas di Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober, sejauh ini telah mengakibatkan 35.000 korban jiwa.
Baca Juga: Puding Karamel Ala Anak Kos: Resep Simpel yang Wajib Dicoba!