- Pemerintah Indonesia telah melakukan pemblokiran terhadap 5.000 rekening yang terindikasi terkait dengan praktik judi online.
Pemerintah memblokir 5.000 rekening terduga judi online sebagai upaya pemerintah untuk menghentikan kegiatan judi online yang dianggap merugikan negara dan masyarakat.
Pemerintah memblokir 5.000 rekening terduga judi online dengan berkerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan bank.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan HAM (Kemenko Polhukam), Hadi Tjahjanto, pemblokiran ini adalah bentuk tindakan hukum yang dilakukan pemerintah untuk menghentikan kegiatan judi online yang dianggap ilegal.
Baca Juga: Membanggakan! BRI dan Telkom Indonesia Masuk Daftar Forbes Global 2000
Pemblokiran ini dilakukan sejak akhir tahun 2023 hingga Maret 2024, dan telah mencapai jumlah 5.000 rekening.
Pemblokiran ini dilakukan setelah OJK menerima daftar rekening yang ditengarai akan digunakan atau sedang digunakan untuk kegiatan judi online.
Pemblokiran ini diharapkan dapat menghentikan kegiatan judi online yang dianggap merugikan negara dan masyarakat.
Baca Juga: Pertarungan Terakhir di 'Sweet Home' Season 3: Teaser Resmi Dirilis
Pemerintah juga telah mengklaim bahwa uang yang terkait dengan kegiatan judi online akan dimasukan kedalam kas negara.
Pemblokiran ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi pemerintah lainnya untuk menghentikan kegiatan judi online yang dianggap ilegal dan merugikan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tidak terlibat dalam kegiatan judi online yang dianggap ilegal dan merugikan masyarakat.
Baca Juga: IU: Penyanyi Nasional yang Dicintai Netizen Korea?
Pemerintah juga mengingatkan bahwa kegiatan judi online yang dianggap ilegal dapat menimbulkan berbagai masalah, termasuk korban-korban judi online yang mengalami nasib mengenaskan.