- Partai politik di Indonesia memainkan peran krusial dalam sistem demokrasi.
Dengan sejarah panjang yang penuh dinamika, mulai dari masa kolonial, Orde Lama, Orde Baru, hingga era Reformasi, partai politik di Indonesia telah berkontribusi signifikan dalam membentuk lanskap politik negara ini.
Artikel ini akan mengulas evolusi partai politik di Indonesia dan perannya dalam memperkuat atau menghambat demokrasi di negeri ini.
Masa Kolonial dan Awal Kemerdekaan
Baca Juga: Prestasi Jungkook BTS: Seven Menjadi Lagu Asia Tercepat dengan 1.7 Miliar Streaming di Spotify
Partai politik pertama di Indonesia, Indische Partij, didirikan pada tahun 1912 oleh tiga tokoh nasionalis: Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Meski akhirnya dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda, semangatnya tetap hidup dan menginspirasi berdirinya partai-partai lain seperti Sarekat Islam dan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Soekarno.
Pada masa awal kemerdekaan, partai politik di Indonesia berperan penting dalam membentuk dasar-dasar negara, dengan berbagai partai yang berbeda ideologi bersaing dalam pemilu pertama pada tahun 1955.
Baca Juga: BSSN Salahkan Kominfo Karena Tidak Melakukan Backup Data Terhadap Server PDN
Orde Lama
Pada masa Orde Lama, peran partai politik di Indonesia semakin menguat.
Soekarno mengusung konsep "Nasakom" (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) sebagai upaya menyatukan berbagai kekuatan politik.
Namun, ketegangan antar partai politik semakin meningkat, terutama antara PKI dan partai-partai lainnya.