-Calon Bupati Bekasi nomor urut 1 Dani Ramdan mengatakan perlu proses bertahap untuk menurunkan indeks gini ratio atau ketimpangan. Ia mengaku sudah menyiapkan strategi khusus untuk lima tahun kedepan.
Selama 2,5 tahun Dani menjadi Penjabat Bupati Bekasi berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 5,22 persen di Tahun 2021 kini di tahun 2023 tersisa 4,93 persen, namun ketimpangan atau rasio gini justru meningkat.
"Angka kemiskinan kita tiga terenda di Provinsi Jawa Barat. Untuk indeks gini itu memang rata-rata Jawa Barat seperti itu, rata-rata nasional demikian,"kata Dani.
Mantan birokrat ini menjelaskan salah satu faktor meningkatnya rasio gini di Kabupaten Bekasi yakni perpindahan industri padat karya ke luar daerah.
"Ini menjadi tantangan kita, sekarang di Kabupaten Bekasi yang tumbuh yaitu industri baru yang high teknologi, yang padat modal, yang penyerapan tenaga kerja sedikit tetapi bertalenta tinggi,"ujarnya.
Dani mengungkapkan sudah menyiapkan strategi lima tahun kedepan untuk dapat menekan rasio gini. Tahapan utama yaitu membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan skil tinggi.
Selanjutnya, dikatakan Dani wacana pengembangan pusat ekonomi baru di wilayah utara di Kabupaten Bekasi juga menjadi salah satu upaya menurunkan rasio gini. Ia sudah mengusulkan agar wilayah pesisir utara ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) ke pemerintah pusat.
"Itu (pengembangan pusat ekonomi baru wilayah utara) juga bisa meningkatkan pemerataan sehingga gini ratio bisa semakin kita tekan,"paparnya.
Bantuan-bantuan sosial bersifat stimulus juga dijalankan, dikatakan Dani bantuan bagi rakyat miskin, memberikan transportasi yang murah dan menyediakan rumah murah juga diyakini mampu menekan rasio gini.***