-Pemerintah Desa Cijengkol, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi berhasil mengembangkan budidaya cabai. Melalui kelompok tani mereka nerhasil panen cabai merah hingga 5 kuintal.
Kepala Desa Cijengkol A Saepulloh mengaku tertarik dengan sektor pertanian sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
"Saya ingin mengajak warga saya untuk membudidaya cabai. Karena memang cabe sangat unik perawatannya, beda dengan sayur-sayuran yang lain. Cabe ini tingkat ketahanan dari virus ataupun penyakitnya sangat rawan,"kata dia.
Secara rutin bibit cabai yang ditanam di Desa Cijengkol ini dikontrol. Total sebanyak 4.800 pohon yang ditanam, panen tahap kedua diprediksi bisa dua kali lipat.
"Mereka (kelompok tani) selalu saya pantau dan selalu saya mintakan laporan informasi. Informasi berapa sayuran yang keluar dari desa kita yang diambil pasar tradisional, sehingga kita tahu berapa banyak yang bisa dihasilkan,"paparnya.
Hasil panen itu dikirim ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bekasi, dikatakan Saepulloh kedepan alat pendukung pertanian akan dilengkapi.
"Sebetulnya, cabai di Cijengkol menurut teman-teman kadar atau PH tanah cukup bagus. Bahkan di Garut Selatan, cabai seperti ini cukup langka,"tuturnya.
Banyak juga warga yang datang untuk membeli langsung cabai itu, dikatakan Saepulloh, khusus warga Cijengkol diperbolehkan membeli langsung dengan harga terjangkau.***