– Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian mendekati level 16.300 per dolar AS.
Pada perdagangan Senin (10/6/2024), rupiah ditutup di posisi 16.283 per dolar AS. Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih percaya ada celah yang bakal bikin kurs rupiah menguat.
Menanggapi nilai Rupiah hampir tembus 16.300 rupiah per Dolar AS, "Semua negara sekarang ini mengalami hal yang sama, mengalami hal yang sama, tertekan oleh yang namanya dolar, kursnya. Ketidakpastian global sekarang ini memang menghantui semua negara," ujar Jokowi, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Jokowi menilai bahwa kurs Rupiah di kisaran Rp 16.200-Rp 16.300 per Dolar AS masih berada dalam level yang baik.
Dia mengatakan bahwa ketidakpastian global saat ini memang menghantui semua negara, tetapi Rupiah masih dapat disiasati.
"Tapi menurut saya, kalau masih di angka Rp 16.200-16.300, masih di posisi yang baik," ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Umumkan Ormas Keagamaan yang Bisa Mengatur Tambang RI
Jokowi juga menekankan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dapat berdampak pada harga barang, khususnya produk impor.
Dia mengatakan bahwa kurs Dolar yang tinggi akan membuat harga barang menjadi naik, tetapi jika Rupiah kuat, harga impor jadi jauh lebih murah.
Jokowi menyebut kurs dolar yang tinggi akan membuat harga barang menjadi naik. "Begitu kuat dolar, hati-hati ada harga yang naik.
Dia mengatakan bahwa kurs Dolar yang tinggi akan membuat harga barang menjadi naik, tetapi jika Rupiah kuat, harga impor jadi jauh lebih murah.
"Kurs, kemarin kita agak ngeri juga melompat di atas Rp 16 ribu, Rp 16.200, kita sudah mulai ketar-ketir karena negara lain juga melompat lebih dari itu," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Inagurasi GP Ansor, di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
Dalam beberapa waktu terakhir, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS telah melemah, mencapai Rp 16.283 per Dolar AS pada perdagangan Senin sore.
Jokowi berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi tekanan Dolar AS dan mempertahankan posisi Rupiah yang baik.***