- Kabar yang mengejutkan telah muncul di media online, di mana beberapa orang Korea Selatan menunjukkan perilaku rasisme terhadap warga negara Indonesia.
Peristiwa orang Indonesia menjadi korban rasisme oleh orang Korea Selatan telah memicu kemarahan masyarakat dan menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan kebebasan berpendapat di media online.
Menurut laporan, beberapa pengguna media online Korea Selatan telah memposting komentar yang menghina fisik dan agama orang Indonesia.
Baca Juga: 2024 BTOB FAN-CON [OUR DREAM] Siap Mengguncang Jakarta pada 13 Juli 2024
Mereka juga menggunakan julukan yang tidak pantas dan menghina perempuan Indonesia dengan julukan "monyet pribumi".
Komentar-komentar tersebut telah menyebar luas dan memicu kemarahan masyarakat.
Dalam beberapa posting, orang Korea Selatan juga menghina agama Islam yang dianut oleh beberapa orang Indonesia.
Mereka menganggap agama ini sebagai "berbanding terbalik" dengan budaya Korea Selatan.
Baca Juga: Anita Jacoba Gah: Politisi Demokrat yang Telah Lama Berkiprah di DPR-RI
Komentar-komentar ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan kebebasan berpendapat di media online.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengumumkan bahwa mereka dapat memblokir media dan akun pelaku serangan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) serta ujaran kebencian.
"Sebagai tahap awal, Kemenkominfo dapat memberi peringatan," kata Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar Suparji Ahmad.
Baca Juga: Tanggapan Ridwan Kamil Soal Potensi Pilkada 2024 di Jabar atau Jakarta: Apa yang Bakal Terjadi?
Peristiwa ini telah menimbulkan kehebohan masyarakat, tetapi masyarakat tetap harus ingat bahwa tindakan tersebut hanya dilakukan oleh segelintir “oknum” saja.