vissaventure.com

Negara 4 Musim Lebih Makmur? Ini Dia Alasannya - News

Simak dalam artikel ini untuk mengetahui alasan negara 4 musim lebih makmur (Ludovic Migneault via unsplash.com)

 
Jika dilihat dengan seksama, negara – negara yang ekonominya maju tersebut, dapat dikatakan kebanyakan negara 4 musim.
 
Negara 4 musim tersebut, misalnya negara Eropa, Amerika, Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan juga China.
 
Jika negara 4 musim tersebut dibandingkan dengan negara yang hanya mempunyai 2 musim saja yaitu, negara yang hanya mempunyai 2 musim dan beriklim tropis dikarenakan wilayahnya ini dekat dengan garis khatulistiwa, dapat dikatakan jarang yang menjadi negara maju secara ekonomi.
 
 
Perbedaan musim dan iklim tersebut ternyata mempunyai sejarahnya tersendiri, yang membuat sebuah kawasan tersebut mempunyai percepatan ekonomi yang lebih cepat, dibandingkan wilayah lainnya yang iklimnya lebih stabil.
 
Kedengarannya memang sulit untuk dipercaya. Namun, ternyata sudah banyak sekali penelitian – penelitian dan ahli ekonomi, yang telah meneliti hubungan antara kemajuan sebuah wilayah yang berhubungan dengan kondisi iklim negara tersebut.
 
Jika dilihat dari peta dunia, kamu bisa melihat bahwa rata – rata negara yang mempunyai pendapatan perkapita yang tinggi tersebut ialah negara – negara yang mempunyai 4 musim.
 
Yang dimana letak geografisnya jauh dari garis khatulistiwa. Beberapa ahli geografi seperti Jared Diamond dan ahli ekonomi Jeffrey Sachs, pernah membahas hubungan antropologi dan juga kebudayaan manusia pada wilayah 4 musim.
 
 
Yang ternyata memicu pertumbuhan ekonomi yang terbilang lebih cepat dibandingkan wilayah lainnya seperti negara yang mempunyai iklim tropis.
 
Maka, ternyata wilayah dengan musim dingin, mempunyai budaya masyarakat yang sangat berbeda dengan masyarakat wilayah tropis.
 
Ratusan ataupun ribuan tahun yang lalu, pada saat manusia mengalami musim dingin, mereka tidak mempunyai sumber makanan selama dalam jangka waktu berbulan – bulan lamanya.
 
Semua ladang yang mereka miliki ditutupi oleh salju, semua hewan – hewan yang berada di hutan bersembunyi, dan juga buah – buahan tidak dapat tumbuh pada musim dingin.
 
Artinya masyarakat yang mengalami musim dingin tersebut, mengalami satu hukum ekonomi yang terus berulang – ulang setiap tahun, yakni kelangkaan.
 
 
Dan untuk bisa menghadapi kelangkaan tersebut, masyarakat di wilayah 4 musim, dipaksa untuk memikirkan gimana caranya agar dapat bertahan hidup di tengah – tengah kondisi cuaca yang ekstrim selama beberapa bulan, memikirkan bagaimana sistem pertanian dan juga domestifikasi hewan untuk dapat produksi makanan sendiri, supaya dapat menjadi cadangan makanan selama musim dingin.
 
Dari usaha itulah, lama – kelamaan masyarakatnya jadi cepat untuk mempelajari serta mengembangkan teknologi baru.
 
Dimulai dari mempelajari sistem kalender dan juga sains, untuk memprediksi datangnya musim dingin, mempelajari teknologi pertanian untuk dapat produksi bahan makanan yang lebih efektif.
 
Persiapan pada saat musim dingin inilah yang melatih budaya masyarakat tersebut dapat berpikir kritis dan juga dengan cepat melahirkan ilmu pengetahuan baru, dimulai dari matematika, sains, engineering, militer dan politik.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat