vissaventure.com

Sejarah Peristiwa Meletusnya Gunung Krakatau PART 1 - News

Sejarah Peristiwa Meletusnya Gunung Krakatau PART 1 (grid.id)

- Krakatau atau rakata atau yang secara internasional lebih dikenal dengan nama krakatoa adalah sebuah kepulauan vulkanik yang masih aktif yang terletak di perairan selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera.

Secara administrasi krakatau masuk ke dalam wilayah kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung Indonesia.

Krakatau dinyatakan sebagai cagar alam pada tahun 1921 bersama dengan beberapa cagar alam lainnya. Kawasan ini diusulkan sebagai taman nasional pada tahun 1980.
 
Baca Juga: Sejarah Teh Talua Minang dan Resep Legendarisnya

Pada tahun 1991, Taman Nasional Ujung Kulon dan Cagar Alam Krakatau ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO.

Wilayah kepulauan Krakatau sendiri terdiri dari empat pulau yaitu pulau sertung, pulau anak krakatau, pulau rakata, dan pulau panjang atau yang kadang disebut juga dengan pulau rakata kecil.

Berdasarkan kajian geologi, pulau-pulau yang membentuk kepulauan Krakatau ini berasal dari sistem gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.

Gunung Krakatau sendiri dikenal dunia karena letusannya yang sangat dahsyat yang terjadi pada pertengahan tahun 1883.

Letusan Gunung Krakatau tersebut tercatat menjadi salah satu peristiwa gunung berapi yang paling mematikan dan paling merusak dalam sejarah.

Hal ini karena dampak yang ditimbulkan dari letusan gunung tersebut mengakibatkan perubahan iklim secara global.

Disebutkan bahwa efek dari letusan gunung tersebut telah menyebabkan musim dingin vulkanik. Pada tahun setelah letusan suhu rata-rata musim panas di belahan bumi utara turun sebesar 0,4 derajat celcius.

Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 telah berhasil menggelapkan langit di seluruh dunia selama bertahun-tahun setelahnya dan menyebabkan matahari bersinar redup di seluruh dunia selama berbulan-bulan karena tertutup debu-debu halus vulkanik.

Semburan debu halus ini bahkan tampak di langit Norwegia hingga New York. William Ashcroft seorang seniman Inggris telah membuat ribuan sketsa warna matahari terbenam berwarna merah di separuh dunia dari Krakatau pada tahun-tahun setelah letusan.

Jika dilihat dari efek letusannya, letusan Gunung Krakatau ini sebenarnya bisa dikatakan masih kalah jika dibandingkan dengan letusan gunung Samalas atau Gunung Rinjani tua, Gunung Tambora dan juga Gunung Toba.

Namun, gunung-gunung tersebut meletus jauh pada masa ketika populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara itu, ketika Gunung Krakatau meletus populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat.

Disebutkan bahwa letusan Krakatau merupakan bencana alam pertama dalam sejarah yang dampaknya benar-benar terasa di seluruh dunia dan diketahui penyebabnya menyusul berkembangnya kabel komunikasi lintas Samudra.

Lanjut PART 2.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat